26 April, 2024
AYo Berbagi

Petani Tambak Kerang Pendapatan Menurun

 

Bagansiapiapi-Petani tambak kerang di Bagansiapiapi Rokan Hilir Riau mengeluhkan menurunya pendapatan akibat Lockdwn covid 19 saat ini.

Lockdown membuat petani tambak dan pedagang kerang omsetnya menurun drastis karena hanya melayani pasar lokal dan kebutuhan sehari-hari.

Hal ini di ungkapkan Rizal (44) Kamis (12/11/2020) di tempat transaksi jual beli kerang dari petani budidaya ke pedagang di dermaga Oliong Bagansiapiapi.

” Lockdown mengakibatkan omset menurun,karena kerang ini hanya untuk kebutuhan lokal di jual di pasar saja, ” Aku Rizal warga Jalan Rintis Bagan Punak Pesisir Rohil ini.

” Sebelum covid 19 banyak di bawa untuk eksport, lumayan hasil karena dalam jumlah besar pula, ” Sebut Rizal di sela-sela menimbang kerang .

Rizal (44) menambahkan sebelum lockdown pedagang membeli kerang dalam jumlah besar dan di bawa ke kota-kota besar seperti Pekanbaru sekitarnya bahkan ke luar Negeri.

Untuk itu dengan hasil yang kecil dan jumlah ton kecil serya menurunya tingkat penjualan atau pembeli v
Berimbas kepada perekonomian kalangan petani dan pembeli kerang.

” Entak sampai kapan kondisi ini,harapan kami cepatlah berakhir dan roda ekononi kami kembali membaik, ” Ucap ATAN Bukalapak(40) salah seorang pemborong kerang untuk pasar lokal.

Kerang batu,kerang merah, kerang liar maupun budidaya oleh masyarakat pesisir pantai Bagansiapiapi,Pulau Halang dan Sinaboi berapa tahun lalu mampu meningkatkan ekonomi masyarakat.

Harga 1 kilogram dari 15.000 hingga 20.000 merupakan makanan lautb berkalori tinggi dan protein sehingga menjadi makanan kuliner favorit.

Namun kini seiring pandemi covid 19 kerang tidak lagi menjanjikan karena banyak petani budidaya gulung tikar karena besarnya biaya operasional ketimbang hasil penjualan.

(AYo berbagi-02)