AYo Berbagi

DMDI Riau Kunjungi Pabrik Tapai Pulut Sarimah Tanjung Bidara Melaka, Ada Apa Ya?

 

 

Laporan : H.Yan Faisal

Dari Melaka Malaysia

 

Melaka . Usai mengikuti Konferensi ke 21 DMDI (Dunia Melayu Dunia Islam) di Phnom Penh Kamboja dari tanggal 22-25 September 2025 disaat akan pulang menuju Dumai dari Melaka Malaysia rombongan DMDI Provinsi Riau pada Selasa (26/9/2023) menyempatkan diri mengunjungi Pabrik Tapai Sarimah.

 

Pabrik Tapai Sarimah yang terkenal di Melaka Malaysia yang terletak di Lot 7129 A, Kampung Air Hitam, Pantai Tanjung Bidara, 78300 Mesjid Tanah Melaka Malaysia ini merupakan industri tapai yang mempergunakan alat modren dan mengisi pangsa pasar di Melaka, Malaysia dan diekspor sampai ke Jedah Saudi Arabia.

 

Tapai pulut putih produksi Sarimah ini mengisi pangsa pasar, kedai- kedai mini , market dan pusat perbelanjaan moderen di Malaysia.

 

Rombongan DMDI Provinsi Riau dipimpin Datuk H Timo Kipda S.H yang juga Wakil Ketua DMDI Riau sekaligus Ketua DMDI Kota Dumai ini di sambut Datuk Sarimah, pemilik perusahaan tapai tersebut dikediaman sekaligus pabrik pengolahan modren Tapai Pulut Sarimah.

 

Datuk Sarimah yang sukses mengola industri tapai pulut putih dengan peralatan modren ini memaparkan lika-liku usahanya yang dirintis dari awal di Tahun 1998 ini.

 

Datuk Sarimah penerima gelar Datuk dari TYT Negeri Melaka saat di pimpin Tun Seri Setia Khalil ini mengisahkan bagaimana dirinya merintis usaha industri tapai pulut putih yang kini dikemas dengan begitu apik warna merah dengan ciri khas rasa ros dan kemasan warna kuning dengan rasa pandan sedangkan hijau dengan rasa orginal.

 

Diawal Tahun 1998, Datuk Sarimah (52) ini memulai usahanya dengan suaminya dengan modal 1 kilogram pulut putih dengan modal 20 Ringgit Malaysia.

 

Awalnya Datuk Sarimah mengalami berbagai kesulitan baik pemasaran maupun dalam kemasan dan dengan tekat bulat dia bersama suaminya memilih berhenti bekerja sebagai karyawan pabrik dan menekuni home industri ini.

 

Disaat itu ibu rumah tangga ini sedang memiliki dua orang anak terus bergerak sehingga memasuki 10 Tahun usahanya mulai berkembang dan semakin maju, hingga saat ini dia dikarunia empat orang anak dan dua cucu.

 

Kini pulut putih berkualitas sebagai bahan pembuatan tapai ini setiap bulannya habis 3.000 Kilogram sebulan beras pulut putih, inilah keberhasilan yang dicapainya hingga 25 Tahun usaha ini digelutinya.

 

Kini Pabrik Tapai Pulut Putih Sarimah memperkerjakan 13 orang pekerja termasuk tenaga sopir sebagai ekspedisi mengantar dan mensuplai tapai dalam kemasan kotak(boxs) tersebut ke pusat-pusat perbelanjaan .

 

Untuk pangsa pasar saat ini tapai pulut putih Sarimah mengisi kebutuhan tapai pulut di mini market, plaza atau di pusat-pusat perbelanjaan di Melaka, Malaysia hingga di Jedah.

 

Industri pembuatan tapai pulut putih secara moderen itu bahkan pengolahannya turut dirancang Datuk Sarimah secara teknologi moderen.

 

Walaupun awalnya sosok Sarimah ini sekolahnya rendah nanun dengan keyakinan dirinya akhirnya berhasil menyelesaikan studynya di sebuah Universitas di Malaysia.

 

Bayangkan kini produksi tapai pulut putih Sarimah dapat dibeli di 7 market terbesar di Malaysia dengan harga terjangkau yang telah dikemas secara moderen dalam kemasan kotak atau boks yang sejak lama telah memiliki sijil (sertifikat) Industri dan Halal dari Kerajaan pemerintah Malaysia.

 

Pabrik Industri tapai pulut putih Sarimah ini merupakan binaan dari DMDI Melaka sejak beberapa tahun lalu dan kini apa lagi, jika ke Melaka datanglah dan cobalah beli sebagai buah tangan atau oleh-oleh untuk dibawa pulang.

 

Wakil Ketua DMDI Riau, Datuk H Timo Kipda menyebutkan kesempatan melawat ke perusahaan milik Datin Sarimah ini selain melihat proses pembuatan, bungkusan kemasan tentunya untuk melihat sisi ekonomi dan juga mengetahui sejarah awal perusahaan tersebut dirintis.

 

” Tadi banyak yang kita dengar sejarahnya lalu ada peluang bisnis kita untuk mensuplai bahan baku pulut putih, pangsa pasar serta memotivasi ibu-ibu yang ada juga sebagai penggerak UMKM ” Ujar Datuk Timo Kipda.

 

Selain bersilaturahmi dan mencicipi tapai dengan kemasan dibuat ice cream ini, rombongan DMDI Riau dijamu makan dan mencicipi tapai serta berbelanja sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang dengan harga yang sangat terjangkau untuk membeli 1kotak kemasan ada yang berisi 10,20,50 dan 100 bungkus tapai yang tentunya membuat kunjungan ini semakin menarik bagi dunia usaha. (***)