26 Oktober, 2024
AYo Berbagi

Kapan Baginda Rasulullah Lemah Lembut & Marah di bahas dalam tausiyah Qobliyah Dzuhur 

Pekanbaru – Muhammad bin Katsir berkata telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Ibnu Abu Khalid dari Qais bin Abu Hazim dari Abu Al Mas’ud Al Anshari berkata seorang sahabat bertanya :

‘Wahai Rasulullah aku hampir tidak sanggup shalat yang dipimpin seseorang dengan bacaannya yang panjang.’ Maka aku belum pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi peringatan dengan lebih marah dari yang disampaikannya hari itu seraya bersabda:

‘Wahai manusia kalian membuat orang lari menjauh. Maka barangsiapa shalat mengimami orang-orang ringankanlah. Karena diantara mereka ada orang sakit orang lemah dan orang yang punya keperluan.

Demikian Tausiyah Qobliyah Dzuhur yang disampaikan oleh Ustadz Chairul Ichwan sekitar pukul 12. 00 Wib di Masjid Al-Mizan Kejaksaaan Tinggi Riau. Rabu (15/11/2023).

Selanjutnya Ust. Chairul Ichwan, S. PDI menyampaikan bahwa  Sifat Rasullullah adalah pengasih dan penyayang, sifat Rasul kita adalah orang yang lembut luar biasa. Rasul kita memiliki sifat yang paling sempurna dalam kelemah lembutan.

Namun sayang, sering sekali kaum muslimin hanya mengira Rasulullah itu orangnya lembut. Dan kita mengira bahwa lembutnya Rasul itu untuk seluruh pola hidup kehidupan beliau dalam memimpin umat.

Ternyata tidak. Rasulullah juga memiliki sifat marah didalam berdakwah. Dan tidak sedikit hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang disampaikan kepada kita oleh para sahabat berbicara tentang marahnya Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ini menunjukkan bahwasanya Rasul tidak selamanya lemah lembut. Namun beliau juga memiliki sifat marah.

Diakhir Ust. Chairul Ichwan, S. PDI menyampaikan di Zaman kita sekarang, sudah mulai ditanamkan ke dalam fikiran kita bahwa guru yang terbaik adalah guru yang tak pernah emosi.

Guru yang paling harus diberikan penghargaan adalah guru yang tak pernah marah. Walau kepalanya sudah dijitak oleh murid-muridnya, guru itu tidak boleh marah. Tentu ini salah besar. Murid yang sudah kurang ajar, pantas dimarahi.

Namun guru ketika memarahinya juga harus berakhlak mulia agar si murid tahu dia sudah kelewat batas. Kalau Antum mencari sekolah dimana anaknya tidak boleh dimarahi di sekolah itu, selamat! Anak antum tidak akan memiliki akhlak mulia. Dan anak Antum tidak akan memiliki kedisiplinan,. tutup Ustadz Chairul Ichwan.

Senada itu, Kasi Penkum Kejati Riau Bambang Heripurwanto SH., MH., memaparkan adapun kegiatan Tausiyah Qobliyah Dzuhur yang di ikuti oleh Pegawai beragama Islam dilingkungan Kejaksaaan Tinggi Riau sudah berjalan dengan tertib dan lancar. ( Suriman)