Pekanbaru – Allah SWT menciptakan manusia dan jin tidak lain untuk beribadah. Ibadah tak lain merupakan ketundukan dan kepasrahan secara total seorang hamba kepada penciptanya, Allah SWT.
Ketundukan dan kepasrahan kepada Allah tentu tidak cukup diekspresikan lewat ibadah-ibadah ritual seperti shalat, tetapi juga harus dibuktikan dalam seluruh pelaksanaan hukum-hukum Allah SWT di luar shalat.
Ust. Dr. Saidul Amin, MA menyampaikan dalam Tausyiah Qobla Dzuhur di Masjid Al-Mizan Kejati Riau, bila seseorang beribadah karena senang, tapi dia tidak patuh dengan aturan Allah, maka dia belum beribadah dengan benar dan belum menjadi hamba yang benar. Dia hanya sedang melakukan hobby atau kesukaannya. Ini biasanya terjadi dalam hal ibadah-ibadah yang menyenangkan. Seperti ibadah haji, umroh dan lain-lain.
Selanjutnya Ust. Dr. Saidul Amin, MA menyampaikan sebaliknya bila seseorang tunduk beribadah kepada Allah, tapi dia tidak senang dan mencintai Allah, maka dia sedang terpaksa. Tidak tulus dan tidak ikhlas. Manusia saja tidak suka dengan orang yang bekerja terpaksa. Apalagi Allah yang Maha Mulia.
Terpisah, Kasi Penkum Kejati Riau Bambang Heripurwanto SH. MH., menambahkan Rabu (03/4/ 2024) sekira pukul 12.30 Wib di Masjid Al-Mizan Kejaksaan Tinggi Riau bahwa Tausiyah Qobla Dzuhur Ramadhan 1445 H/2024 M sudah dilaksanakan dengan hikmat.
Kegiatan Tausiyah Qobla Dzuhur yang diikuti oleh pegawai beragama Islam dilingkungan Kejaksaan Tinggi Riau berjalan aman, tertib, dan lancar, jelas Bambang Heripurwanto (Suriman)