19 April, 2025
AYo Berbagi

Gawat, 11 WNA Masuki Panipahan,Lalu Diamankan Warga Dan Diserahkan Ke Polisi

 

 

Rohil. Gawat, ini akan menjadi ancaman serius kedepanya di Rokan Hilir,dimana 11 orang WNA mengaku asal Rohingnya,Selasa (2/1/2024) lalu di temukan berada Panipahan Kecamatan Pasir Limau Kapas.

 

11 lelaki berkulit hitam ras Bengali ini membuat warga bereaksi, karena terusik atas kehadiran mereka.

 

Terlebih lagi warga mendapatkan informasi tabiat buruk dilakoni manusia perahu ini dari media cetak dan elektronik dari pemberitaan di Aceh beberapa waktu lalu.

 

Warga lalu menginforkan ke Polsek Panipahan,polisi datang mengamankan 11 WNA yang mengaku warga Rohingnya .

 

Menurut ke 11 orang ini mengaku mereka berangkat dari Sumatera Utara menuju Panipahan untuk selanjutnya akan dibawa dengan kapal laut menyeberangi Selat Melaka menuju Malaysia.

 

Reporter media ini juga mendapatkan rekaman audio visual ( vidio) berdurasi 24 detik postingan warga Panipahan mengambarkan kondisi awal di evakuasinya warga Rohingnya tersebut.

 

Dimana vidio berdurasi 24 detik ini jelas terlihat 11 orang WNA ini dinaikan ke atas motor roda tiga angkutan barang dengan kondisi tangan terikat tali plastik warna kuning saling diikatkan satu dengan yang lainya.

 

Rabu, (3/1/2023) ke 11 WNA asing ini diboyong dari Panipahan ke Bagansiapiapi.

 

Selanjutnya diserahkan ke pihak Imigrasi Bagansiapiapi untuk proses lebih lanjut.

 

Pihak Imigrasi berkoordinasi dengan Polres Rohil, keseluruhan WNA mengaku etnis Rohingnya ini ditangani pihak Kantor Imigrasi Bagansiapiapi.

 

Kepala Kantor Imigrasi Bagansiapiapi,Anwar Musyaddat didampingi Kasi Tikim,Adam Setiawan menyebutkan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kanwil Imigrasi Riau dan UNHCR soal WNA mengaku Rohingnya ini.

 

” Kami akan berkoordinasi dengan pihak UNHCR, ” Sebut Anwar Musyaddat.

 

Data dirangkum dari berbagai sumber di Kota terapung Panipahan Kecamatan Pasir Limau Kapas,ada indikasi cukong atau tekong TKI Ilegal asal Sumatera Utara ” Main ” atau berada di balik kedatangan 11 warga Rohingnya di Panipahan ini.

 

Hal ini karena Wilayah Panipahan Kecamatan Pasir Limau Kapas mempunyai pantai terpanjang dan pelabuhan tikus terbanyak di bibir Pulau Sumatera berjarak sekitar 60 Mill lebih dari Port Klang,Selangor Malaysia.

 

” Perlu waspada,dengan dimanfaatkannya daerah kami jadi tempat transit atau datang warga Rohignya, kami dengar tipikal mereka buruk dari pemberitaan di televisi, ” Ucap warga.

 

Untuk itu sudah selayaknya semua pihak waspada,khusus pihak berkopenten menjaga teritorial perairan Indonesia di wilayah Rokan Hilir untuk menjaga agar Panipahan dan daerah-daerah pesisir pantai di tingkatkan keamanannya dan tidak terulang lagi masuknya WNA Ilegal ini dengan mengatas namakan warga pengungsi. (02)