25 April, 2024
AYo Berbagi

Kapolri: Perlu Langkah Extraordinary Cegah Covid-19, di ungkapkan Saat Rapat Persiapan POX XX di Mimika

Ayoberbagi.co.id–Jakarta Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Menpora Zainudin Amali meberikan pengarahan terkait persiapan  PON ke-XX di Mumika Provinsi Papua.

Panglima TNI dan Kapolri memberikan pengarahan di hadapan Forkopimda Kabupaten Mimika.

Dalam pengarahannya,Kapolri mengimbau Forkopimda Mimika menyiapkan langkah Extraordinary agar pertumbuhan Covid-19 tidak mengalami peningkatan ketika berlangsungnya Pekan Olahraga Nasional ini nantinya.

” Kondisi kasus Covid-19 di Papua sudah melandai pasca-lonjakan pada 8 Agustus 2021 lalu, harus kita pertahankan dengan langkah-langkah extraordinary, jangan sampai terjadi lonjakan kasus ketika PON XX di laksanakan, ” Kata Sigit saat di depan Forkopimda Mimika, Papua, Sabtu (28/8/2021).

Persiapan dengan langkah luar biasa itu, kata Sigit bisa dilakukan dengan cara menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi atlet, pelatih, official, tamu undangan, dan panitia PON ke-XX.

Terkait hal itu,Kapolri menyebut strategi penanganan pengendalian virus corona bagi seluruh pihak terkait, harus dilakukan sejak keberangkatan, tiba, dan menetap hingga pertandingan.

Untuk peserta yang hendak berangkat mengikuti PON, Sigit harus melakukan test Covid-19 dalam waktu dua atau tiga hari sebelum perjalanan.

” Kurangi kontak fisik dengan orang lain selama 14 hari sebelum keberangkatan,siapkan daftar nama yang kontak erat untuk di validasi petugas Covid-19 PB PON XX,Laksanakan protokol kesehatan sesuai rekomendasi Kemenkes, mengganti masker setiap hari atau masker kain dilapis 2 atau 3,” Ajak Sigit.

Kemudian ketika tiba di Papua, Sigit mendorong Forkopimda untuk aktif memastikan penerapan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak). Menyerahkan hasil test Covid-19.

Selanjutnya ketika menetap untuk mengikuti pertandingan, Sigit meminta agar melakukan pengawasan ekstra ketat. Diantaranya, membatasi aktivitasi atau hanya sebatas menjalani tugas dan peran. Mematuhi protokol kesehatan yang diatur. Lalu, wajib lapor kondisi kesehatan melalui aplikasi pelaporan kesehatan PB PON XX atau ke dokter kontingen masing-masing.

” Bila dianggap perlu, akan dilaksanakan tes Covid-19. Akan dilakukan tes Covid-19 secara reguler selama PON berlangsung, sesuai tugas dan peran masing-masing. Jika hasil tes positif maka akan dilakukan isolasi mandiri atau dirujuk ke RS sesuai pedoman Kemenkes. Akan dilaksanakan tracing terhadap kontak erat,” tutur Sigit.

 

Selain itu, mantan Kabareskrim Polri ini juga mendorong Forkopimda Mimika untuk tetap melakukan strategi pengadilan Covid-19, yakni prokes ketat 3M, penguatan 3T (Tracing, Testing dan Treatment) serta akselerasi program vaksinasi massal.

Sigit menginstruksikan kepada personel TNI-Polri untuk membantu atau bersinergi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat untuk melakukan akselerasi vaksinasi massal. Tujuannya, agar mempercepat target dari Pemerintah untuk mewujudkan Herd Immunity terhadap virus corona.

Strategi dan mempercepat vaksinasi di Papua, Sigit menyebut, bakal menyiapkan tempat vaksin di sekolah-sekolah untuk menyasar target siswa dan orang tua murid. Serta, di tempat-tempat ibadah untuk para masyarakat. Bahkan, nantinya, percepatan vaksinasi juga akan door to door sampai ke distrik atau kampung.

“Untuk mengurangi risiko penularan dan kematian akibat Covid-19, TNI-Polri bersama Pemda terus melakukan akselerasi vaksinasi. Untuk mencapai target tersebut diperlukan sinergisitas TNI-Polri dan Pemda serta seluruh elemen masyarakat. Dalam menyiapkan strategi vaksinasi diantaranya, serbuan vaksinasi, gerai vaksinasi, vaksinasi mobile, dan door to door, ketika stok vaksin datang dalam jumlah besar,” papar Sigit.

Disisi lain, Sigit juga mendorong Forkopimda untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk mau menjalani isolasi di tempat isolasi terpusat (isoter) yang telah disediakan. Menurutnya, hal itu akan lebih baik untuk kesembuhan masyarakat yang terpapar virus corona, lantaran ditunjang dengan fasilitas memadai dan diawasi penuh oleh tenaga kesehatan (nakes).

“Tetap lebih diutamakan isolasi atau karantina di Isoter karena di bawah pengawasan tenaga medis,” kata Sigit.

Sigit menegaskan bahwa, pelaksanaan PON ke-XX juga bisa membangkitkan roda perekonomian masyarakat setempat. Oleh sebab itu, faktor kesehatan di tengah Pandemi Covid-19 harus diperkuat.

“PON XX Papua sukses duan lancar, investasi aman, pertumbuhan ekonomi meningkat, Papua semakin maju dan modern, masyarakat sehat sejahtera,” tutur Sigit.

 

(Relis Div.Humas Mabes Polri/02/01)