26 April, 2024
AYo Berbagi

Budidaya Tambak Kerang Menggiyurkan Nelayan Bagansiapiapi Beralih Profesi

AyoBerbagi.co.id-Bagansiapiapi.Masa Kejayaan di kenalnya Kota Bagansiapiapi sebagai penghasil ikan terbesar Tahun 1950 lalu.

Kini potensi Perikanan Rohil tak seindah dulu julukan sebagai penghasi ikan nomor 2 dunia  setelah Canada dan Nomor satu di indonesia tinggal nostalgia dan tertera di buku Geografi saat sekolah dulu .

Seiring perkembangan zaman hasil laut  Bagansiapiapi berkurang namun Nelayan tidak putus asa mencari nafkah dilaut.

Nelayan memutar otak untuk mencari pengetahuan tentang perikanan khususnya budidaya tambak kerang guna memanfaatkan potensi yang ada.

Misalnya Budi (40) warga Jalan Mesjid Bagan Timur Kecamatan Bangko mencoba banting stir mengelola tambak kerang .Lahan yang ada di garis pantai Kepenghuluan Serusa kecamatan Bangko di manfaatkan untuk membudidayakan kerang .

menurut Budi hasil panen tambaknya cukup memuaskan, ” Selama ini banyak para nelayan beralih profesi menjadi nelayan tambak kerang,hasilnya sangat menjanjikan ” Akui Budi mewakili petambak kerang lainya Sabtu (13/3/2021).

” Sabtu (13/3/2021) hari ini saya menabur benih kerang seukuran gula di lahan yang saya kelola sebanyak 4/5 ton , ” Akui Budi dan berharap 8 Bulan ke depan akan panen.

” Berharap ada perhatian Pemerintah berupa peralatan  perlengkpan ,bibit kerang dan bimbingan pengetahuan. untuk menggerakan budidaya kerang karena selama ini kurang perhatian, ” Akui Budi.

Hasil panen kerang sangat menjanjikan kerang ada yang diekspor keluar negeri dan di jual ke Kota-Kota besar  di Indonesia.

Permintaan masyarakat  cukup tinggi ,terkadang para nelayan kewalahan hasil panen tak memadai.

” Ada Nelayan kerang gagal panen ada yang berhasil, maka kami nelayan butuh bimbingan teknis, ” Harap Budi (40) di dampingi rekan sesama petambak lainya.

Data di rangkum AYo berbagi sejak benih kerang di tabur nelayan menunggu selama 8 bulan ke depanya dan jika panen kerang tersebut di jual perkilonya antara 12.000 hingga 15.000 perkilo gram.

(AYo berbagi-02/01)