26 April, 2024
AYo Berbagi

Apel Pasukan Sambut Wisatawan di Bali, Kapolri: Minta Didiplin Protokol Kesehatan 

 

Ayoberbagi.co.id-Bali- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pimpin Apel Gelar Pasukan dalam rangka kesiapan penerimaan Wisatawan Mancanegara di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Sabtu (23/10) kemaren.

 

Sebelum memimpin apel pasukan, Panglima TNI dan Kapolri mengecek lokasi hotel yang akan dijadikan tempat karantina dan melihat proses penerimaan turis asing ketika hendak berlibur ke Pulau Bali.

” Apel gelar pasukan dilaksanakan bentuk kesiapan pengamanan dan penegakan protokol kesehatan dalam rangka penerimaan wisatawan mancanegara di Bali, baik aspek personel maupun sarana prasarana,” Tegas Sigit dalam amanatnya.

 

Pembukaan pintu Internasional telah diatur dalam Keputusan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 15 Tahun 2021.

 

Diantaranya proses karantina untuk Wisman dilakukan selama 5 X 24 jam atau 5 hari sejak kedatangan.

 

Kapolri menekankan, kepada seluruh personel TNI-Polri memastikan seluruh persyaratan dan protokol kesehatan terhadap kedatangan Wisatawan dijalankan sesuai prosedur dan aturan yang berlaku.

 

Masih Menurut Kapolri, saat penerimaan turis asing, personel TNI dan Polri harus bekerjasama dan bersinergi agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

 

” Apabila prosedur penerimaan Wisman kecolongan atau tidak sesuai SOP, dapat berpotensi menimbulkan lonjakan laju pertumbuhan virus corona dan adanya ancaman transmisi varian Covid-19 dari luar negeri, ” Ingat Jenderal Bintang Empat ini.

 

Sehingga, tak hanya warga Bali yang terdampak, melainkan seluruh masyarakat Indonesia akan dirugikan.

 

” Integritas dan kerjasama antar Satgas yang ada di dalamnya betul-betul solid, rekan-rekan adalah gerbang terakhir penanganan Covid-19 kalau kecolongan angka akan naik, ” Sebutnya.

 

” Sebagai gerbang terakhir tolong disiplin, integritas, kerjasama baik dipertahankan agar kita bisa menjaga sesuai SOP yang ada dan benar,” Ujar Sigit menegaskan kepada seluruh peserta apel.

 

Mantan Kapolda Banten ini menekankan, dibukanya pintu Wisman ke Bali, wujud salah satu kerja keras Pemerintah bersama masyarakat, dalam melakukan penanganan dan pengendalian Covid-19.

 

Dengan penurunan kasus harian hal itu akan dibarengi dengan diturunkannya level PPKM. Sehingga, aktivitas masyarakat secara perlahan akan dibuka atau kembali normal, dengan tetap menerapkan prokes yang kuat.

 

” Ini merupakan tindaklanjut dari upaya kerja keras seluruh tim yang tergabung dalam upaya menekan laju pertumbuhan Covid-19, sehingga saat ini laju Covid-19 di Indonesia bisa dikendalikan, ” Terang Japolri.

 

Menurut Kapolri Pemerintah melakukan evaluasi termasuk persiapan dalam memberikan kesempatan membuka Bandara Internasional menerima kedatangan turis,” ucap mantan Kabareskrim Polri ini.

 

Setelah mengecek alur kedatangan, penerimaan, Sigit mengungkapkan, TNI-Polri harus memastikan Wisman itu dilakukan pengecekan soal vaksinasi, kemudian surat test RT-PCR dan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan turis itu negatif dari Covid-19, hingga menuju lokasi karantina yang disiapkan.

 

“Secara umum persiapan cukup baik. Namun demikian ada perbaikan maupun koreksi serta evaluasi untuk memastikan semua yang dilaporkan dan kita kunjungi berjalan dengan baik. Khususnya beberapa tempat yanp menjadi perhatian bersama di area yang digunakan untuk menunggu. Proses PCR satu jam tolong seluruh satgas yang tergabung tolong pak Gubernur di cek ulang. Kita memastikan tes PCR sesuai apa yang diharapkan,” papar Sigit.

 

Kemudian, Sigit juga menyatakan soal kesiapan di hotel lokasi karantina. Ia sangat menekankan agar lima hari proses karantina dilakukan sesuai aturan. Bahkan, Sigit juga memberikan solusi untuk menyiapkan kegiatan yang membuat Wisman tidak mengalami rasa bosan selama menjalani isolasi.

 

Sigit berharap, kesiapan penerimaan Wisman di Bali ini bisa berjalan dengan baik,mengingat, Pulau Dewata akan menyelenggarakan beberapa event Internasional kedepannya. Sehingga, harus dibuktikan bahwa Indonesia mampu menjalankan agenda nasional atau internasional dengan tetap memperhatikan faktor kesehatan.

 

Menurut Sigit, Indonesia telah membuktikan ke mata dunia bahwa kedua hal itu mampu dilaksanakan.

 

Hal tersebut tercermin dalam penyelenggaraan PON ke-XX di Papua, yang berjalan aman dan tidak adanya lonjakan kasus

 

(Relis Div.Humas Polri/02/02)