26 April, 2024
AYo Berbagi

” Pengemis Nyentrik “, Bawa Ember Plastik Door To Door Pasar Ramadhan

Ayoberbagi.co.id–Bagansiapiapi–Sosok pengemis wanita satu ini nyentrik pakai daster berkerudung membawa ember kecil menyisir Pasar Ramadhan di Jalan Mawar Bagansiapiapi Rohil Riau.

Wanita berkulit hitam dan di taksir berusia 40 Tahun ini berbadan sintal dan gempal alias sehat dan tidak uzur mendatangi warga yang berbelanja panganan berbuka puasa.

Tidak tahu pasti siapa namanya dan berasal dari daerah mana datangnya untuk melakoni profesi meminta-minta sedekah ini.

Jika melihat postur tubuhnya bak atletik gempal ini si ” Wanita ” peminta sedekah ini masih kuat dan mampu untuk bekerja .

Tak ada yang tahu di Bagansiapiapi ini menetap dimana,namun ada informasi menyebutkan wanita penbawa ember ini menginap di sebuah wisma di Bagansiapiapi.

Setiap mendatangi orang yang di mintainya uluran tangan menyisihkan uang recehan pasti di tunggunya sampai di kasi uang recehan.

Minggu (25/4/2021) peminta sedekah berbadan kekar dan gempal ini terlihat hilir-mudik pasar Ramadhan di Jalan Mawar Bagansiapiapi.

” Kita heran kok di biarkan,tidak ada upaya penertiban oleh Sapol PP dan dinas sosial wanita ini sudah meresahkan,dia orang luar,sehat pula,tak wajar praktek seperti ini, ” Ucap Fikar (34) warga Bagansiapiapi.

Warga ini menambahkan ketika keluar penginapanya ” Dia ” berpakaian biasa namun menyalin pakaianya hasnya dan selanjutnya door to door .

” Tidur di penginapan,makan nasi bungkus,sehat pula lagi,terlalu, ” Tambah Fikar menghimbau Satpol PP Rohil dan dinas sosial bekerja sama melakukan penertiban mendata dan mengirimnya ke Panti Asuhan.

” Ini tugas Satpol PP dan dinas sosial didata dan  agar menghentikan praktek mengemis ini karena kondisinya sehat dan tak uzur, ” Harap Ujang (43) warga lainya.

Usai berputar-putar di Pasar Ranadhan si wanita bintal kekar dan berotot ini duduk santai sambil menghitung uang hasil mengemisnya di pinghir jalan.

” Terlalu ” dan praktek ini perlu di hentikan demi menghindari berjamuran pengemis musiman di Bagansiapiapi.

(AYo berbagi-Tim Liputan Khusus)